Langsung ke konten utama

Suku Angkola Bukan Suku Batak

Kisah Kerajaan #Chola dan Marga #Dalimunthe
Adakah kaitannya ??

Adakah kisah Kerajaan Cola ( suku angkola ) dalam cerita Mahabharata dan Ramayana ? Dan Data nama angkola terdata thn / Abad kurang lebih dari abad 300 SM
Mari kita pelajari diri kita ..
Silsilah Dalimunthe yg kusandang

Menyelusuri Kerajaan Muangtche
#Dinasty #Dalimunthe dgn asal usul penamaan dalimunthe .
Kisah tutur riwayat ..
Ada sebuah kata kata mungkin bisa dikatakan kata kata legenda kami ..
Ada sekumpulan ( kelompok kelompok orang )  dgn berbagai jenis rakit dan kapal kapal kecil mendarat pada suatu pelabuhan..
 Ringkas cerita ..
Para orang orang sekitar tersebut saling berkenalan ..
Dan bertanya kepada sekumpulan orang tersebut bagaikan dari sebuah kerajaan besar dilihat dari penampilannya yg dilengkapi perlengkapan layak nya para satria dan prajurit.
Dgn pertanyaan sbb;

A. Darimanakah tuan tuan  ?

Misteri Pemeluk Islam Pertama di Nusantara
Posted on 18 Juli 2012 |
Sejarawan asal Italia, G. E. Gerini di dalam bukunya Futher India and Indo-Malay Archipelago, mencatat bahwa sekitar tahun 606-699M telah banyak masyarakat Arab, yang bermukim di Nusantara. Mereka masuk melalui Barus dan Aceh di Swarnabumi utara. Dari sana menyebar ke seluruh Nusaantara hingga ke China selatan.

Sekitar tahun 625M, sahabat Rasulullah Ibnu Mas’ud bersama kabilah Thoiyk, datang dan bermukim di Sumatera. Di dalam catatan Nusantara, Thoiyk disebut sebagai Ta Ce atau Taceh (sekarang Aceh). (Sumber : Akar Melayu, Kerajaan Melayu Islam Terawal di Nusantara, Kesultanan Majapahit, Realitas Sejarah Yang Disembunyikan [Hermanus Sinung Janutama]).

Berdasarkan catatan-catatan yang ada, mari kita coba mengungkap misteri, siapa sesungguhnya pemeluk Islam pertama asal Tanah Jawi.

1. Penganut Islam pertama, yang berasal dari Nusantara, kemungkinan adalah Para Leluhur Bangsa Aceh, yang ikut serta menghantar Ibnu Mas’ud ra. bersama kabilahnya.

Di dalam buku Arkeologi Budaya Indonesia, karangan Jakob Sumardjo, diperoleh informasi,  berdasarkan catatan kekaisaran Cina, diberitakan tentang adanya hubungan diplomatik dengan sebuah kerajaan Islam Ta Shi di Nusantara.

Bahasa Cina menyebut muslim sebagai Ta Shi. Ia berasal dari kata Parsi Tajik atau kata arab untuk Kabilah Thayk (Thoiyk). Kabilah Thoiyk ini adalah kabilahnya Ibnu Mas’ud r.a, salah seorang sahabat Nabi, seorang pakar ilmu Alquran (Sumber : Arkeologi Semiotik Sejarah Kebudayaan Nuswantara).

aceh1

2. Penguasa Nusantara, yang pertama memeluk Islam adalah Raja Sriwijaya yang bernama Sri Indravarman.

Pada sekitar awal abad ke 8, orang-orang Persia Muslim mulai berdomisili di Sriwijaya akibat mengungsi dari kerusuhan Kanton.

Dalam perkembang selanjutnya, pada sekitar tahun 717 M, diberitakan ada sebanyak 35 kapal perang dari dinasti Umayyah berkunjung ke Sriwijaya,  dan semakin mempercepat perkembangan Islam di kerajaan tersebut (Sumber : Sejarah Umat Islam; Karangan Prof. Dr. HAMKA).

Ditenggarai karena pengaruh kehadiran bangsa Persia muslim, dan orang muslim Arab yang banyak berkunjung di Sriwijaya, maka raja Srivijaya yang bernama Sri Indravarman masuk Islam pada tahun 718M (Sumber : Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Karangan H Zainal Abidin Ahmad, Bulan Bintang, 1979).

Sehingga sangat dimungkinkan kehidupan sosial Sriwijaya adalah masyarakat sosial yang di dalamnya terdapat masyarakat Buddha dan Muslim sekaligus.

Tercatat beberapa kali raja Sriwijaya berkirim surat ke khalifah Islam di Syiria. Bahkan disalah satu naskah surat adalah ditujukan kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720M) dengan permintaan agar kholifah sudi mengirimkan da’i ke istana Srivijaya (Sumber : Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nsantara abad XVII & XVIII; Karangan Prof. Dr. Azyumardi Azra MA) (Sumber : Wikipedia : Kerajaan Melayu Kuno dan Hadits Nabi, Negeri Samudra dan Palembang Darussalam).

3. Penduduk pulau Jawa, yang pertama memeluk Islam adalah Pangeran Jay Sima (Suku Jawa) dan Rakeyan Sancang (Suku Sunda).

Pangeran Jay Sima…

Hubungan komunikasi antara tanah Jawa dan Jazirah Arab, sudah terjalin cukup lama. Bahkan di awal Perkembangan Islam, telah ada utusan-utusan Khalifah, untuk menemui Para Penguasa di Pulau Jawa.

Pada tahun 654M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan, beliau mengirimkan utusannya Muawiyah bin Abu Sufyan ke tanah Jawa, yakni ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga).

Kalingga pada saat itu, di pimpin oleh seorang wanita, yang bernama Ratu Sima. Dan hasil kunjungan duta Islam ini adalah, Pangeran Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam (Sumber : Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Karangan H Zainal Abidin Ahmad, Bulan Bintang, 1979). ( Sumber : Islam di Indonesia dan Jemaah Haji, Tempo Doeloe)

"Kesultanan Dali"
-Kerajaan Islam terakhir Cina-

Islam mula tersebar ke cina pada zaman Khalifah Islam ke-3, Uthman ibn Affan menghantar delegasi ke cina diketuai oleh Saad ibn Abi Waqqas yang merupakan bapa saudara Baginda Muhammad SAW.

Dipercayai dinasti-dinasti kerjaan cina seperti Song,Yuan dan Ming adalah kerajaan-kerajaan Islam, setelah Islam mula berkembang dan mendominasi cina pada zaman dinasti Tang.

Qing dinasti terakhir cina adalah penganut agama lain dan berhasil merebut kekuasaan dari dinasti Ming.

Masjid-masjid lama di cina masih kelihatan sehingga ke hari ini walaupun reka bentuk mengikut tradisi dan budaya cina.

Pada zaman dinasti Ming, para pembesar-pembesar semua adalah orang-orang Islam.

Maka tidak hairan lah mengapa hubungan cina dan kesultanan-kesultanan di asia tenggara sangat erat.

Kerajaan Islam terakhir di cina adalah Kesultanan Dali, kesultanan ini pertahankan Islam hingga ke akhir menentang dinasti Qing.

Banyak sejarah Islam yang masih memerlukan kajian mendalam agar generasi akan datang mendafat menfaat..

B, Dari kerajaan Dali muangtche

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --
#Islam adalah agama universal, yang bisa diterima oleh semua golongan; suku, bangsa, dan adat istiadat. Karena itu, Islam cepat diterima masyarakat karena prinsip toleran (tasammuh), moderat (tawasuth), berkeadilan, dan seimbang (tawazzun). Hal ini pun terjadi pula pada masyarakat Cina. Negeri dengan penduduknya kini lebih dari satu miliar ini, menerima Islam dengan sambutan hangat.

Sejarah mencatat, Islam masuk ke Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), yang dibawa oleh salah seorang panglima Muslim, Saad bin Abi Waqqash RA, di masa Khalifah Utsman bin Affan RA. Menurut Chen Yuen, dalam karyanya, A Brief Study of the Introduction of Islam to China, masuknya Islam ke Cina sekitar tahun 30 H atau sekitar 651 M.

Ketika itu, Cina diperintah oleh Kaisar Yong Hui (ada pula yang menyebut nama Yung Wei). Data masuknya Islam ke Cina ini dipertegas lagi oleh Ibrahim Tien Ying Ma dalam bukunya, Muslims in China (Perkembangan Islam di Tiongkok). Buku ini secara lengkap mengupas sejarah perkembangan Islam di Cina sejak awal masuk hingga tahun 1980-an.

Sebelumnya, banyak hikayat yang berkembang mengenai masuknya Islam ke Negeri Tirai Bambu ini. Namun, semua hikayat itu menceritakan adanya tokoh utama di balik penyebaran agama Islam di Cina.

Versi pertama menyebutkan, ajaran Islam pertama kali tiba di Cina dibawa sahabat Rasulullah SAW yang hijrah ke al-Habasha Abyssinia (Ethiopia). Sahabat Nabi hijrah ke Ethiopia untuk menghindari kemarahan dan amuk massa kaum Quraisy jahiliyah. Mereka antara lain Ruqayyah, anak perempuan Nabi; Utsman bin Affan, suami Ruqayyah; Sa'ad bin Abi Waqqash dan sejumlah sahabat lainnya.

Para sahabat yang hijrah ke Ethiopia itu mendapat perlindungan dari Raja Atsmaha Negus di Kota Axum. Banyak sahabat yang memilih menetap dan tak kembali ke tanah Arab. Konon, mereka inilah yang kemudian berlayar dan tiba di daratan Cina pada saat Dinasti Sui berkuasa (581-618 M).

Sumber lainnya menyebutkan, ajaran Islam pertama kali tiba di Cina ketika Saad bin Abi Waqqash dan tiga sahabatnya berlayar ke Cina dari Ethiopia pada 616 M. Setelah sampai di Cina, Saad kembali ke Arab dan 21 tahun kemudian kembali lagi ke Guangzhou membawa Kitab Suci Alquran.

Ada pula yang menyebutkan, ajaran Islam pertama kali tiba di Cina pada 615 M--kurang lebih 20 tahun setelah Rasulullah SAW tutup usia. Adalah Khalifah Utsman bin Affan yang menugaskan Saad bin Abi Waqqash untuk membawa ajaran Islam ke daratan Cina. Konon, Saad meninggal dunia di Cina pada 635 M. Kuburannya dikenal sebagai Geys' Mazars. Menurut Ibrahim Tien Ying Ma dalam bukunya, Muslims in China, versi terakhir ini yang lebih valid.

Utusan Khalifah Utsman itu diterima secara terbuka oleh Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang. Kaisar Yong Hui menghargai ajaran Islam dan menganggap ajaran Islam punya kesamaan dengan ajaran Konfusionisme. Untuk menunjukkan kekagumannya terhadap Islam, kaisar mengizinkan berdirinya masjid pertama di Chang-an (Kanton). Masjid itu bernama Huaisheng atau Masjid Memorial.

Menurut versi Ibrahim Tien Ying Ma, masjid itu diberi nama Kwang Tah Se, yang berarti menara Cemerlang, dan dibangun oleh Yusuf. Sedangkan, masjid lainnya yang dibangun di sini adalah Chee Lin Se, yang berarti masjid dengan tanduk satu. Kedua masjid itu masih tetap berdiri hingga saat ini setelah 14 abad.

Ketika Dinasti Tang berkuasa, Cina tengah mencapai masa keemasan dan menjadi kosmopolitan budaya. Sehingga, dengan mudah ajaran Islam tersebar dan dikenal masyarakat Tiongkok.

#Kerajaan Dali
Dali atau Li Raya (Bahasa Bai: Dablit guaif; Hanzi Sederhana: 大理国; Hanzi Tradisional: 大理國; Pinyin: Dàlǐguó) adalah kerajaan Bai yang berpusat di wilayah yang kini merupakan bagian dari Provinsi Yunnan, Tiongkok. Kerajaan ini didirikan oleh Duan Siping pada tahun 937 dan berdiri hingga tahun 1253, ketika kerajaan ini ditaklukan oleh Kekaisaran Mongol. Ibukota kerajaan ini terletak di Dali.

Li Raya
Dablit guaif
大理
937–1095
1096–1253

Letak Dali (ungu) tahun 1142
Ibu kota
Dali
Agama
Buddhisme
Bentuk pemerintahan
Monarki
Kaisar
 -
937-944
Duan Siping
 -
1081–1094
Duan Zhengming
 -
1096–1108
Duan Zhengchun
 -
1172–1200
Duan Zhixing
 -
1251–1254
Duan Xingzhi
Sejarah
 -
Pendirian
937 937
 -
Kudeta oleh Gao Shengtai
1095
 -
Didirikan kembali
1096
 -
Diakhiri oleh Kekaisaran Mongol
1253 1253
Pendahulu Pengganti
 Kerajaan Nanzhao
Kekaisaran Mongol

Sejarah

Kerajaan Dali didahului oleh Nanzhao, yang dijatuhkan pada tahun 902. Tiga dinasti mencoba menggantikannya, hingga Duan Siping mengambil alih kekuasaan pada tahun 937 dan mendirikan Dali.[1] Gao Shengtai memaksa raja boneka Duan Zhengming untuk mengundurkan diri dan menjadi biksu pada tahun 1095, dan kemudian mengganti nama Negara menjadi Dazhong. Ia mengembalikan kekuasaan kepada keluarga Duan menjelang kematiannya. Duan Zhengchun mengganti nama negara menjadi Hou Li pada tahun berikutnya.

Raja Nanzhao pada abad ke-11 menjadikan Buddhisme sebagai agama Negara. Sepuluh dari 22 raja-raja Dali mengundurkan diri dan menjadi biksu.[2]

Walaupun unggul dari segi ketangkasan militer dan jumlah, konon bangsa Mongol tidak dapat menembus pertahanan di lembah Erhai, yang sangat cocok untuk bertahan sehingga beberapa pasukan saja dapat bertahan selama bertahun-tahun. Konon bangsa Mongol menemukan seorang pengkhianat yang mengantarkan mereka melalui pegunungan Cangshan melewati jalan rahasia, dan dengan inilah bangsa Mongol mampu mengalahkan pasukan Bai. Akibatnya, tiga abad kemerdekaan Dali telah berakhir. Pada tahun 1274, provinsi Yunnan dibentuk oleh Kekaisaran Mongol pada permulaan Dinasti Yuan.

Namun, sejarawan menduga bahwa “pengkhianat” tersebut adalah raja Dali sendiri, yang awalnya melawan dan kemudian menyerah kepada tentara Kublai Khan; ia kemudian diampuni dan diangkat menjadi tusi pertama di wilayah tersebut oleh Möngke Khan.[3]

Referensi

^ Alfred Schinz (1989). Cities in China. G. Borntraeger. hlm. 302. ISBN 3-443-37009-8. Diakses tanggal 15 May 2011.
^ "Nanzhao State and Dali State". City of Dali.
^ Du Yuting; Chen Lufan (1989). "Did Kublai Khan's Conquest of the Dali Kingdom Give Rise to the Mass Migration of the Thai People to the South?" (free). Journal of the Siam Society (Siam Heritage Trust). JSS Vol. 77.1c (digital): pp. 2–4. Diakses tanggal March 17, 2013. ... Duan Xingzhi, the king of the Dali Kingdom, who originally showed resistance but later was willing to surrender, was bought over and made use of. As a result, the measures taken by the Mongolian aristocracy towards the king of the Dali Kingdom rapidly took effect. In 1255 and 1256 Duan Xingzhi was presented at court, offering Mengu ... maps of Yunnan and counsels about the vanquishing of the tribes who had not yet surrendered....

C. Para pendengar sekitar pelabuhan tersebut mendengar kata Dali Muangtche lambat laun tersebutlah kata Dgn sebutan mungkin marga asli Dalimunthe

D. Ini salah satu perkiraan tutur Dalimunthe yg saya sandang hingga kini
Gimana cerita ..marga Dalimunthe yg saudara / i sandang ?

E. APAKAH KISAH SETIAP TUTUR SILSILAH DALIMUNTHE BISA DIKATAKAN SAMA SATU LELUHUR DGN TUTUR MARGA DALIMUNTHE LAINNYA BILA KISAH DAN DISILSILAH SAJA TIDAK ADA TITIK TEMUNYA ?

F. KITA MUNGKIN MENERIMA WASIAT DAN PESAN MASING MASING .

G.  MARI KITA LESTARIKAN  AMANAT , WASIAT DAN PESAN YG KITA DAPAT MASING MASING
Artikel WIKI
Kerajaan Chola

Kerajaan Chola merupakan kerajaan kuat di wilayah India Selatan. Kerajaan ini muncul dalam kisah epik Mahabharata. Bangsa ini dipercaya memiliki hubungan dengan wangsa Siwi atau Sibi, bersama dengan Sindhu Sauwira. Dalam catatan sejarah, Kerajaan Chola tumbuh sebagai kerajaan yang besar. Angkatan perang mereka kuat di medan laut, dan suku bangsanya menghuni negara-negara di Asia Selatan.

Kerajaan Chola
சோழர் குலம்
300-an SM–1279

Kekuasaan Chola pada puncak kejayaannya
Ibu kota
Chola awal: Poompuhar, Urayur,
Chola abad pertengahan: Pazhaiyaarai, Thanjavur
Gangaikonda Cholapuram
Bahasa
Tamil
Agama
Hindu
Bentuk pemerintahan
Monarki
Raja
 -
848-871
Vijayalaya Chola
 -
1246-1279
Rajendra Chola III
Era sejarah
Abad Pertengahan
 -
Didirikan
300-an SM
 -
Bangkitnya Chola
848
 -
Dibubarkan
1279
Pengganti
Pandyas
Hoysala
Pandya, Chola dan Kerala juga muncul dalam susatra Tamil dan merupakan salah satu kerajaan yang disebut dalam sastra Sanskerta (Ramayana, Mahabharata, Purana dan Veda).

Dalam perang di Kurukshetra, kerajaan Chola memihak para Pandawa, bersama dengan kerajaan Randya dan Kerala, mereka memberikan pasukan dengan kekuatan dan jumlah yang besar.

Peta India   Artikel bertopik kerajaan India kuno ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Terima kasih ..www.sukuangkola.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NAMORA PANDE BOSI LELUHUR MARGA LUBIS DAN HUTASUHUT

Sejarah Anak Boru Raja Kerajaan Dalimunthe Marga Lubis Dan Marga Hutasuhut Selama berabad-abad lamanya dan sampai sekarang masyarakat Mandailing mempercayai bahawa Namora Pande Bosi adalah nenek moyang orang-orang Mandailing yang bermarga Lubis dan hutasuhut Menurut sejarah dan legendanya, Namora Pande Bosi berasal dari Bugis di Sulawesi Selatan. Dalam pengembaraannya dia sampai ke satu tempat yang bernama Sigalangan di Tapanuli Selatan.   Kemudian dia berkawin dengan puteri raja di tempat tersebut  dari Kerajaan Dalimunthe dan terkenal sebagai pandai besi yang mulia Raja Dalimunthe .   Namora Pande Bosi dan isterinya yang bergelar Nan Tuan Layan Bolan mendapat dua orang anak lelaki yang diberi nama : 1.Sutan Borayun 2. Sutan Bugis  (Dalam tarombo marga Lubis yang disusun oleh Raja Junjungan pada tahun 1897, ada juga tercatat bahawa nama isteri Namora Pande Bosi ialah Boru Dalimunthe Naparila, artinya puteri Dalimunthe yang pemalu).    Pada suatu ketika Namora Pande Bos

Suku Angkola

Suku Angkola” bukan bagian Suku Batak Etnis Angkola yang seringpula didialekkan Angkola, adalah ‘suku bangsa’ (orang Angkola menyebutnya Bangso Angkola) yang mendiami 3 Provinsi di Pulau Sumatera, yaitu 1.Provinsi Sumatera Utara 2.Provinsi Sumatera Barat 3.Provinsi Riau di Indonesia. Orang atau Suku Angkola di Provinsi Sumatera Utara berada di Kota /Daerah : 1. Padang Sidimpuan 2. Kabupaten Padang Lawas 3. Kabupaten Padang Lawas Utara 4. Kabupaten Tapanuli Selatan 5. Kabupaten Labuhanbatu 6. Kabupaten Labuhan batu Utara 7. Kabupaten Labuhanbatu Selatan 8. Kabupaten Asahan 9. Kabupaten Batubara Orang atau suku Angkola yang berada di Provinsi Sumatera Barat berada pada daerah atau kota : 1. Kabupaten Pasaman 2. Kabupaten Pasaman Barat, dan sekitarnya Orang atau suku angkola yg berada di Provinsi Riau berada di Kabupaten Rokan Hulu dan sekitarnya Pada awal masa penjajahan Belanda, kesemua wilayah Angkola awalnya masuk dalam Karesidenan Angkola atau Residentee Angkola di bawah Sum

Adat Istiadat Suku Angkola ( Angkola Tribe )

Sekilas  Tentang Adat Istiadat Budaya dan Bahasa serta Marga Marga Dalam Sistematis Suku Angkola Sumatera Utara Indonesia Dikutip dari Berbagai Sumber Dirangkum dan disusun ulang oleh : Ilmar Dalimunthe Di Antaranya : Adat Istiadat Perkawinan Di Budaya Suku Angkola Dikenal Dengan Istilah Marlodjong MARLOJONG BUKAN ADAT ISTIADAT BATAK Tetapi Marlodjong Adalah salah satu Adat Istiadat Budaya yg ada pada Suku Angkola Sumatera Utara Indonesia Pada masyarakat Angkola, jaringan kekerabatan itu muncul karena adanya perkawinan, termasuk perkawinan marlojong ‘kawin lari’. Bentuk perkawinan yang seperti ini sering ditemukan di kampung (bona bulu) dan di perkotaan yang merupakan tempat tinggal di perantauan. Pada garis besarnya, perkawinan menurut masyarakat Angkola dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) sepengetahuan keluarga yang disebut dengan istilah dipabuat 2) perkawinan tanpa persetujuan orang tua yang disebut dengan marlojong. Masing-masing kedua cara ini ada aturan, tata